Pasar Klewer Solo itu bisa di bilang semi-seminya Pasar Bringhardjo Jogja, letaknya sama-sama di jantung kota, sama-sama dominan menjual produk fashion dari bahan batik. Mungkin yang membedakan cuma dari segi kualitas bahan dan harga. Waktu liburan kali ini aku sama mama nyempetin beli oleh-oleh di beberapa tempat, salah satunya di pasar klewer. Sayangnya kita kesana setelah pasar klewer kebakaran, jadi tempatnya untuk sementara waktu di alihkan ke alun-alun Surakarta. Tepatnya di samping Polsekta Pasar Kliwon Surakarta.
Kesan pertama ketempat ini itu jadi inget pasar raya atau pameran ina craft di jcc. Jadi dia adanya di tempat pendopo alun-alun. Ada beberapa kios yang di bagi dalam 4 blok.
Pertama kali masuk lewat pintu utama, aku, mama, ayah cuma muter liat-liat, muterin satu pendopo yang luasnya ±500m², terus kita lanjut makan siang dulu sekalian sholat dzuhur di polsek (sebrang gerbang alun-alun). Cari makan di sini memang sedikit susah ya, mungkin karna kesininya hari senin, jadi penjual makanan ga terlalu banyak, cuma ada bakso, es cendol, dsb. Akhirnya kita melipir ke samping pendopo, dmn di sana ternyata ada warung nasi pecel, tepatnya di samping parkiran motor. Porsinya sih memang cocok buat perempuan, ga terlalu banyak, tapi banyak pilihan lauk tambahan, harganya pun murah banget, 21ribu 3 orang.
Saran aku, sebelum belanja mending parkir di luar, sebrang alun-alun, di sana ada beberapa pilihan makanan.
Ternyata di alun - alun itu ada pasar juga loo.. namanya pasar kliwon, ayah aku yang asli Solo bilang kalo pasar kliwon juga jual macem-macem. Pasar ini tepatnya di sebrang alun-alun. Banyak restaurant sengan berbagai menu, nah ayah saya bilang, pasarnya ada di belakangnya.
Kelebihan Pasar Klewer alun-alun:
+ Bahan dan motifnya relatif lebih bagus dari pasar bringharjo
+ Bisa eceran, lusinan, grosiran
+ Bisa pilih ukuran sesuai yang kita mau
+ Tempat sementara ini menurut aku tepat banget, karna kata bapak polisi yang sempet ngajak ngobrol di warung nasi, tempat ini kosong, jarang di pakai. Jadi selain berburu oleh-oleh, kita juga bisa sekalian wisata sejarah, karna berdekatan dengan Keraton Kesultanan Hadiningrat. Pendopo ini juga di pajang beberapa patung abdi dalem keraton pada masa kejayaannya, diorama, dan selongsong tembakan.
Kekurangan :
- Harus pinter-pinter nawar, karna aku nemuin toko yang harganya bisa 2 kali lipat lebih mahal dan ada juga yang selisihnya 40-60ribu, kan lumayan jauh bedanya.. yakanyakan. #emosinaluriibu²tukangbelanja
- Harus berani muter-muter survey toko, jadi udah tau kisaran harganya, walaupun ujung²nya cuma tanya² (alhamdulillah selama belanja, belum nemu penjual jutek walau kita banyak ngerepotin mba²nya)
- Akses jalan keluarnya kalo sore sedikit macet, karna kebetulan waktu pulang hujan besar dan ada sedikit genangan (semi² pasar asemka Kota Tualah)
